Rabu, 10 September 2014

The Three Musketeers

Identitas Buku
Disutradarai oleh: Paul W. S. Anderson
Diproduksi oleh: Paul W. S. Anderson                 
                            Jeremy Bolt
                            Robert Kulzer
Ditulis oleh: Andrew Davies
                     Alex Litvak
Berdasarkan: The Three Musketeers (Alexandre Dumas Père)
Dibintangi: Matthew Macfadyen
                    Logan Lerman
                    Ray Stevenson
                    Luke Evans
          Milla Jovovich
                    Orlando Bloom
                    Christoph Waltz
Musik oleh: Paul Haslinger
Sinematografi oleh: Glen MacPherson
Diedit oleh: Alexander Berner
Perusahaan Produksi: NEF Productions New Legacy Film
Didistribusikan: oleh Constantin Film ( Jerman )
                                   Entertainment One ( UK )
                                   Summit Entertainment ( US )
Tanggal rilis: 1 September 2011 ( Jerman )
                      12 Oktober 2011 ( Perancis / Inggris )
                      21 Oktober 2011 ( Amerika Serikat )
Durasi: 110 menit
Negara: Jerman
              Prancis
              Inggris Raya
              Amerika Serikat
Bahasa: Inggris
Anggaran: $ 75.000.000
Box office: $ 132.274.484
Genre: Aksi, petualangan, romantis
Rating: PG-13



Pendahuluan
Paul William Scott Anderson 

Paul William Scott Anderson (lahir di Newcastle-upon-TyneInggris4 Maret 1965; umur 49 tahun) adalah seorang kru perfilman Hollywood. Ia dikenal sebagai seorang sutradara dan penulis naskah. Film-film yang ia tangani kebanyakkan adalah film fiksi-ilmiah dan film yang berbasis dari video game, seperti Mortal Kombat dan Resident Evil. Anderson adalah lulusan dari University of Warwick. Ia adalah seorang sarjana sastra dan seni.

Filmografi
·        Grove Music (1981) – Asisten produser
·        Shopping (1994) – Sutradara dan penulis
·        Mortal Kombat (1995) – Sutradara
·        Event Horizon (1997) – Sutradara
·        Soldier (1998) – Sutradara
·        The Sight (2000) – Sutradara dan penulis
·        The Glow (2002) – Sutradara
·        Resident Evil (2002) – Sutradara, produser, penulis
·        Alien vs. Predator (2004) – Sutradara dan penulis
·        Resident Evil: Apocalypse (2004) – Produser dan penulis
·        The Dark (2005) – Produser
·        DOA: Dead or Alive (2006) – Produser
·        Resident Evil: Extinction (2007) – Produser dan penulis
·        Man with the Football (2008)
·        Death Race (2008)
·        The Long Good Friday (2008)
·        Necropolis (2009)
·        The Three Musketeers (2011)
·        Pompeii (2014)
·        Resident Evil: Afterlife (TBA)



                                                  Alexandre Dumas Père

Alexandre Dumas, père (senior), lahir dengan nama Dumas Davy de la Pailleterie (lahir 24 Juli 1802 – meninggal 5 Desember 1870 pada umur 68 tahun) adalah seorang penulis Perancis, dikenal dengan novel-novel historisnya yang sarat dengan petualangan. Sebagian besar novelnya, termasuk The Count of Monte Cristo dan Roman D'Artagnan, dibuat berseri, dan ia juga menulis drama, artikel majalah, dan merupakan seorang koresponden yang berpengaruh.

Bibilliografi
Fiksi
·        Charles VII chez ses grands vassaux
·        Le maître d'armes1840
·        The Nutcracker1844
·        Roman D'Artagnan:
·        Les Trois Mousquetaires, 1844
·        Vingt Ans Après1845
·        Le Vicomte de Bragelonne, ou Dix ans plus tard1847
·        The Count of Monte Cristo, 1845–1846
·        The Regent's Daughter, 1845
·        The Two Dianas, 1846
·        Roman Valois
·        Queen Margot, 1845
·        Le Chevalier de Maison-Rouge, 1845
·        La Dame de Monsoreau, 1846
·        The Forty-Five Guardsmen1847
·        Roman Marie Antoinette:
·        Joseph Balsamo, 1846–1848
·        The Queen's Necklace18491850
·        The Black Tulip, 1850
·        Ange Pitou1853
·        The Countess de Charny, 1853–1855
·        The Gold Thieves, setelah 1857
·        Le Chevalier de Sainte-Hermine1869



Sinopsis
The Three Musketeers memang dikenal sebagai jago pedang dan prajurit yang tangguh. Dawali dengan suatu kejadian  pada  awal abad 17 di Venice yaitu penghianatan oleh kekasih Athos yaitu Milady dalam mencuri cetakan balon terbang yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci. Akibat dari penghianatan tersebut, nama The Three Musketeers tercoreng dan akhirnya dibubarkan oleh Cardinal Richelieu. Meski begitu tetap saja tiga serdadu Perancis ini masih termakan tipu daya Milady. Athos, Aramis dan Porthos harus menanggung aib besar setelah kejadian memalukan itu. Kini mereka bertiga bukan lagi pahlawan yang disegani.
Tapi itu berubah ketika anak muda bernama D’Artagnan datang ke kota Paris demi tujuannya menjadi The Musketeers. Dan disinilah dia bertemu dengan The Three Musketeers. D'Artagnan memang keras kepala. Ia tak mau menyerah. Ia ingin menjadi bagian dari The Musketeers yang selama ini jadi pahlawan di matanya. Keteguhan hati D'Artagnan pula yang akhirnya membuat Athos, Porthos, dan Aramis akhirnya bangkit. Apalagi saat ini Perancis sedang menghadapi ancaman besar. Kalau The Three Musketeers tak turun tangan, bisa jadi seluruh Eropa akan dilanda perang besar. Dan disinilah mulainya pertualangan D’Artagnan yang sebenarnya. Sebenarnya saat itu Athos, Aramis, dan Porthos sudah berhasil mengambil rancangan pesawat terbang yang dijaga ketat itu. Hanya saja Milady berhasil membius mereka bertiga dan membawa lari rancangan pesawat terbang itu dan menjualnya ke Buckingham. Kini ketiga Musketeers itu harus kembali menjadi rakyat biasa dan melakukan pekerjaan kasar. Suatu ketika, Cardinal Richelieu berencana menggulingkan tahta Perancis. Dengan bantuan Milady, sang Cardinal membuat skenario yang bakal membuat Queen Anne , istri King Louis telah menjalin hubungan gelap dengan Buckingham. Kalau rencana itu berhasil, Perancis bakal berperang melawan Inggris dan ini akan jadi peluang buat sang Cardinal untuk menjatuhkan pamor King Louis.
Mereka berempat harus menghentikan Richlieu yang jahat, berhadapan langsung dengan Buckingham dan Milady yang penuh tipu daya. Kalau empat pahlawan ini gagal maka tahta Perancis akan jatuh dan perang akan melanda seluruh benua Eropa.


Unsur Intrinsik
Tema: persahabatan, cinta, kebanggaan, kelas dan status dalam masyarakat, balas dendam, ambisi, loyalitas

Tokoh dan Penokohan:
1.     Athos (suka berahasia, pelindung)
2.     D’Artagnan (pemarah, rendah hati)
3.     Portho (jujur, mudah tertipu, ramah, dapat bersosialisasi dengan baik)
4.     Aramis (berambisi, suka tidak puas, angkuh, menyayangi teman-temannya)
5.     Milady de Winter (licik, jahat, cerdas, kejam, tidak pernah menyesal)
6.     Duke of Buckingham (berbudi bahasa halus)
7.     Cardinal Richelieu (cerdas, setia, berani)
8.     Captain Rochefort (menyenangkan)
9.     Constance Bonacieux (dapat dipercaya, cerdas)
10. Planchet (setia, cerdas, berani)
11. King Louis XIII (pemerintah yang lemah, sering bosan)
12. Queen Anne (terpencil, tidak dipercaya oleh orang sekitar)

Latar:
1.     Gascony, France
2.     Paris, France
3.     Di kastil, England
Amanat : Bahkan tiga, jika berdiri sebagai salah satu, bisa membasmi kejahatan dan dapat membuat perbedaan positif dalam kehidupan orang-orang di sekitar mereka. Orang tidak harus pasif dan membuat alasan dengan mengklaim bahwa mereka tidak lain hanyalah minoritas yang lemah. Mereka harus bersatu. Bahkan jika melawan segala rintangan, perbuatan mereka akan berdampak positif bagi masyarakat.


Unsur Ekstrinsik
Nilai budaya : Sistem pemerintahan berbentuk kerajaan dan rakyat yang tunduk pada raja.
Nilai sosial : Masyarakat yang saling berkumpul di bar pedesaan memiliki solidaritas yang kuat tetapi banyak permasalahan yang diatasi dengan perkelahian, bukan perundingan.

Kelebihan
Film yang diangkat dari novel ini memiliki adegan pertarungan yang dikemas secara apik dengan para pemain yang berakting menjiwai perannya masing masing sehingga tiap karakter terlihat sangat hidup dan mantap. Ceritanya pun disusun dengan rapi dan tidak berbelit - belit sehingga kita akan dengan mudah mengikuti alurnya tanpa harus berpikir dalam. Komedi yang menyegarkan dan menghibur juga banyak terdapat dalam film ini. Pesan moral pun banyak bisa dipetik oleh penonton. Sutradara juga hebat dalam mengakhiri cerita dengan mengejutkan dan tidak disangka - sangka.


Kekurangan
Kelemahan dalam film ini adalah setting seperti tempat dibuat terlalu sederhana sehingga kurang menambah keseruan dalam menontonnya. Musik yang digunakan pun terkadang tidak cocok dengan adegan yang sedang dimainkan sehingga memunculkan kesan aneh. Pakaian dan riasan yang digunakan juga sering terlihat bersih dan rapi, padahal para pemain sedang bertarung ataupun melakukan hal - hal yang seharusnya membuat mereka terlihat kotor. Namun selebihnya film ini patut untuk diacungi jempol.


Kesimpulan
Film ini layak ditonton untuk semua kalangan umur terutama remaja karena cerita yang disuguhkan simpel namun mampu membuat kita terpukau dan terhibur. Meskipun diangkat dari novel menjadi film, namun tidak mengurangi keseruan dari konflik - konflik yang terjadi di novel. Film ini pun mengandung banyak pesan moral yang dapat kita ambil hikmahnya.


Quotes:
D' Artagnan: "Menikmati pertunjukan?"
Constance: "Apakah Anda selalu sombong?"
D' Artagnan: "Hanya pada hari Selasa... dan setiap kali wanita cantik yang terlibat."
Constance: "Jadi , kau pikir aku cantik?"
D' Artagnan: "Sebenarnya, itu Selasa."
 
Porthos: "Kau sembrono, sombong, sabar, mungkin akan mati oleh matahari terbenam, tapi aku menyukaimu, Nak."
 
Duke of Buckingham: "Yang Mulia. Saya suka pakaian anda. Sangat retro. Kami semua memakai mereka di London, kapan itu... tahun lalu, atau tahun sebelumnya?"
 
Ayah D' Artagnan: "Ada satu lagi nasihat".
 D' Artagnan : "Aku tahu, aku tahu. Jangan mendapat kesulitan apapun."
Ayah D' Artagnan:  "Salah. Mendapat kesulitan. Membuat kesalahan. Bertarung, cinta, hidup. Dan ingat selalu  kau Gascon dan anakku. Sekarang pergi. Pergi."
 
Duke of Buckingham: "Nah, supaya kau tidak pergi dengan tangan kosong, nasihatku, jangan percaya siapa pun, khususnya perempuan. Anda akan hidup lebih lama."


 
Kelompok Da Vinci:
  • Demy M
  • Henry H
  • Nadya
  • Olivia
  • Reinaldo L
11 IIS 1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar