Sabtu, 13 September 2014

Sejarah Peminatan - Kelompok Zwing Li


Resensi Film

“ THE OTHER BOLEYN GIRL”

 

boleyn girl.pngIdentitas Film

Judul: The Other Boleyn Girl atau The Boleyn Girl.

Tahun produksi: 2006-2008.

Release Date: 29 February 2008 (USA).


Sutradara: Justin Chadwick.

Skenario: Peter Morgan, Phillipa Gregory (Pengarang Novel “The Boleyn Girl”).

Produser: Alison Owen.

Co-Produser: Mark Cooper.

Executive Produser: Scott Rudin, Faye Ward, dan David M. Thompson.

Musik oleh: Paul Cantelon.

Cinematografi oleh: Kieran McGuigan.

Diedit oleh: Paul Knight dan Carol Littleton.

Negara: United Kingdom dan United States of America.

Bahasa: Inggris.


Durasi: 115 menit.

Genre: Drama, Percintaan, Politik, Kerajaan, Biografi, Sejarah.

Produksi: Ruby Films, BBC Films, Scott Rudin Productions, Relativity Media.

Ratings: 6.7/10 dari 69,949 users.

 

Pemain:

·         Natalie Portman sebagai Anne Boleyn

·         Scarlett Johansson sebagai Mary Boleyn

·         Eric Bana sebagai King Henry

·         Jim Sturgress sebagai George Boleyn

·         Mark Rylance sebagai Thomas Boleyn (ayah dari Anne, Mary, dan George Boleyn)

·         David Morrissey sebagai Duke of Norfolk (paman dari Anne, Mary, dan George Boleyn)

·         Kristin Scott Thomas sebagai Elizabeth Boleyn (ibu dari Anne, Mary, dan George Boleyn)

·         Benedict Cumberbatch sebagai William Carrey (suami Mary Boleyn)

·         Ana Torent sebagai Queen Katherine of Aragon

·         Oliver Coleman sebagai Henry Percy

·         Tiffany Freisberg sebagai Mary Talbot (tunangan Henry Percy)

·         Juno Temple sebagai Jane Parker (istri George Boleyn)

·         Eddie Redmayne sebagai William Stafford (suami kedua Mary Boleyn)

Pendahuluan

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e2/JustinChadwick2012.jpgChadwick lahir di Salford, Lancashire. Ia mulai bekerja pada usia sebelas tahun. Ia bergabung dengan Bolton Little Theatre dan bermain Billy Casper di 'Kes'. Dia dihadiri Turton High School di Bolton, sebelum lulus dari Leicester Polytechnic dan pada tahun 1991 membuat debut layar di London Kills Me. Kredit bertindak tambahan mencakup Hilangnya of Innocence Seksual dan penampilan di drama televisi Heartbeat, Dangerfield, Dalziel dan Pascoe, dan lain-lain.
        Chadwick dinominasikan untuk Primetime Emmy Award untuk Outstanding Directing untuk miniseri, Film Drama atau khusus, Royal Television Masyarakat Award untuk Kinerja Breakout balik layar, dan BAFTA Award untuk Best Direction  untuk Bleak House, yang merupakan Terbaik drama Serial pemenang di British Academy Television Awards 2006. Bleak House juga dinominasikan untuk dua Golden Globe, empat Ulasan Royal Television Masyarakat Awards, tiga Broadcasting Tekan Guild Awards, tiga Satellite Awards, dan Television Critics Award.

Filmografi
:

·     Bleak House (2006)

·     The Other Boleyn Girl (2008)

·     The First Grader (2010)

·     Mandela: Long Walk to Freedom (2013)

·     Tulip Fever (2015)

 

http://pg.dev.betterbrandagency.com/assets/img/articles/article_default.jpg
       Philippa Gregory adalah seorang sejarawan dan penulis mapan ketika ia menemukan minatnya dalam periode Tudor dan menulis novel The Other Boleyn Girl yang dibuat menjadi sebuah drama TV, dan film besar. Sekarang, enam novel kemudian, dia melihat keluarga yang mendahului Tudors: the Plantaganets megah, keluarga persaingan yang kompleks, mencintai, dan kebencian.

        Minat besar lainnya adalah amal yang ia dirikan hampir dua puluh tahun yang lalu: Garden for The Gambia. Dia telah mengumpulkan dana dan dibayar hampir 200 di sekolah dasar dari negara Afrika sangat kering dan miskin ini, dan ribuan anak-anak sekolah telah mampu belajar berkebun pasar di kebun sekolah disiram oleh sumur. Badan amal ini juga menyediakan sumur untuk kebun kolektif womens 'dan hanya perguruan tinggi pertanian di Gambia di Njawara.

Sinopsis

Anne, Mary, dan George adalah 3 bersaudara keluarga bangsawan Boleyn, menghabiskan masa kecilnya bertiga penuh kegembiraan sebagaimana layaknya kakak beradik. Menginjak remaja, Mary lebih dulu dinikahkan dengan Lord William Carey, sementara ketika King Henry berkunjung, Anne disiapkan sebagai alat politik keluarga Boleyn untuk memikat sang raja. Skenario berubah ketika ternyata Henry justru terpikat oleh Mary, si pirang yang lugu dan tulus, yang merawat luka sang Raja setelah terjatuh dari kuda. Anne –  cantik, pintar, dan ambisius – menuduh Mary merayu Henry, yang kemudian menjadi awal persaingan kedua gadis Boleyn memperebutkan cinta sang Raja.

Atas permintaan Henry, Anne dan Mary dibawa ke kerajaan, menjadi gadis kerajaan mendampingi sang Ratu, Queen Katherine of Aragon, Princess of Spain, permaisuri dari King Henry. Saat itu hubungan Henry dan Katherine berada pada masa sulit karena sang Ratu belum berhasil memberikan seorang putra sebagai pewaris kerajaan. Tidak adanya calon pewaris tahta menjadi kekhawatiran seluruh bangsa Inggris karena jika terjadi sesuatu terhadap sang Raja, kemungkinan besar akan terjadi perang saudara seperti yang pernah terjadi di masa-masa sebelumnya.

Di istana Mary adalah mistress dari King Henry, siap menemani sang Raja kapan pun diminta, sementara Anne hanyalah “the other Boleyn Girl”.  Anne kemudian jatuh cinta dengan pemuda bangsawan terkemuka Henry Percy, bahkan sempat melakukan pertunangan rahasia. Pertunangan itu kemudian menimbulkan kemarahan besar bagi ayah dan paman Anne. Anne kemudian diasingkan ke Perancis oleh ayah dan pamannya. Anne menuduh Mary yang melaporkan pertunangan tersebut yang membuatnya semakin benci pada saudaranya.

Mary akhirnya mengandung anak Henry, dan ketika saat melahirkan makin dekat keluarga Boleyn khawatir Henry akan “melirik” wanita lain. Untuk mengalihkan Henry dari wanita lain, Anne dipanggil kembali ke Inggris untuk memikat sang Raja selama Mary melahirkan.  Yang terjadi Henry justru benar-benar kepincut dengan Anne, yang menjadi semakin cantik dan pintar setelah belajar di Perancis. Henry bahkan melupakan Mary dan jatuh cinta dengan Anne.

Anne menggunakan semua pesonanya tidak hanya untuk menyingkirkan Mary, tetapi juga menggeser Queen Katherine dari singgasana permaisuri. Henry kemudian berhasil dibujuk untuk menganulir pernikahannya dengan Katherine dengan alasan pernikahan tersebut tidak sah karena sebelumnya Katherine pernah menikahi almarhum kakak dari King Henry. Singkat cerita Anne berhasil menyingkirkan Katherine dan menikah dengan Henry serta dinobatkan sebagai Queen of England. Disingkirkannya Queen Katherine mengakibatkan efek yang luar biasa mulai dari kemarahan rakyat, Inggris mengalami excommunicate dari Paus, sampai ancaman diserang oleh Spanyol. Puncak kejadian adalah dipancungnya Thomas More, Lord Chancellor yang merupakan salah satu orang terdekat Henry sendiri, karena menolak penobatan Anne tersebut.

Menduduki singgasana sang Ratu Inggris ternyata tidak membuat Anne tenang karena sebagaimana ratu sebelumnya, posisi Anne pun tidak akan aman tanpa kehadiran putra mahkota. Anne kemudian makin mengalami depresi ketika kemudian hamil dan ternyata hanya melahirkan seorang anak perempuan. Sementara itu Mary, yang sudah jenuh dengan intrik di istana, memutuskan untuk menikah diam-diam dengan William Stafford, seorang “biasa”, dan tinggal di pedesaan. Anne yang frustrasi malah terlibat skandal incest (percintaan dengan saudara sedarah) dengan George. Skandal tersebut dipergoki dan dilaporkan kepada Henry oleh Jane Parker, istri George yang memang seorang yang bertabiat dengki pula. Incest adalah perbuatan yang sangat dicela oleh gereja dan apa yang diperbuat Anne adalah pengkhianatan terhadap raja. Setelah diadili tanpa ampun pengadilan menjauhkan hukuman pancung bagi Anne dan George. Mary yang datang dari desa terlambat untuk menyelamatkan George dari hukuman pancung tapi masih sempat berusaha membujuk Henry untuk membatalkan hukuman terhadap Anne. Bujukan Mary tidak berhasil, hukuman pancung Anne menjadi akhir yang tragis dari film ini.


     Setelah pemancungan itu, Mary membawa putri Anne, Elizabeth, pergi dari istana. Sir Thomas Boleyn meninggal karena malu dan sedih dua anaknya tewas dihukum pancung. Sementara pamannya, Lord Norfolk, dipenjara. Sejarah mencatat, tiga keturunannya, anak-cucu-cicit, tewas dipancung karena kasus penghianatan.

     Mary Boleyn kembali ke desa, membesarkan putranya dan putri Anne, Elizabeth. Elizabethlah yang kemudian akan memerintah Inggris selama 45 tahun.

Unsur Intrinsik

Penokohan

1.    Anne Boleyn: putri sulung keluarga Boleyn

Watak: periang, suka mencari tantangan

2.    Mary Boleyn: anak tengah keluarga Boleyn

Watak: pendiam dan penurut

3.    Thomas Boleyn: ayah dari Anne, Mary, dan George Boleyn

Watak: tidak berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu

4.    Elizabeth Boleyn: ibu dari Anne, Mary, dan George Boleyn

5.    George Boleyn: anak bungsu keluarga Boleyn

Watak: penurut

6.    Raja Henry VIII: pria yang direbut oleh Anne dan Mary

Watak: tegas

7.    Duke of Norfolk: paman dari Anne, Mary, dan George

Watak: licik

Latar

1.    Waktu: pagi hari, malam hari, sore hari, siang hari, subuh hari

2.    Tempat: rumah keluarga Boleyn, istana raja, kamar raja, kamar George, hutan, istana keluarga Boleyn

3.    Suasana: mencekam, sedih, senang

Tema: persaingan dan pengkhianatan

Amanat: rasa iri dapat menghancurkan sebuah hubungan yang berharga

Alur: maju

Sudut pandang: orang pertama pelaku utama

Gaya bahasa: formal

Unsur Ekstrinsik

Nilai budaya:

·         Raja yang mengingkan keturunan laki-laki. Ia bahkan sampai menikahi wanita

·         Perjodohan yang dilakukan oleh keluarga untuk meningkatkan derajat sosial.

Nilai moral: perselingkuhan dan incest yang hampir dilakukan di dalam film tersebut.

Nilai sosial: orang yang menginginkan status sosial yang lebih hingga bahkan rela untuk   “menjual” anaknya sendiri. Yang terpenting bagi mereka adalah status sosial, bukan kebahagiaan anaknya.

Kelebihan dan Kekurangan

1.    Kelebihan

       Pemain-pemain di dalam film ini merupakan pemain yang berbakat dan terkenal di dunia internasional. Setting tempat di film ini juga sudah menyerupai setting tempat pada masa kejadian ini terjadi. Kostum yang digunakan juga sudah serupa dengan pakaian warga Inggris pada masa itu. Dengan tempat dan kostum yang sesuai, penonton dapat membayangkan dengan jelas situasi pada saat kejadian tersebut berlangsung. Visual dan audio yang bagus juga menambah nilai plus untuk film ini.

2.    Kekurangan

      Film ini bercerita tentang kisah nyata di Inggris. Namun, tidak seluruh kisah yang diceritakan di film ini adalah kisah nyata. Penulis dan pembuat film kurang menampilkan kisahnya apa adanya. Banyaknya dialog di film ini justru membuat film terasa membosankan. Ketika kita menonton film ini, kita harus berpikir tentang apa yang dimaksud oleh pembuat film karena film ini bukanlah film hiburan yang ringan. Terkadang, ada adegan dewasa di dalam film ini yang sebaiknya tidak ditonton oleh anak-anak dan remaja. Actor dan Aktris di dalam film ini juga bukanlah orang Inggris, padahal film ini merupakan film sejarah Inggris. Asal mereka memang bukanlah suatu masalah, namun, logat mereka berbeda dengan logat orang Inggris sehingga terasa sedikit aneh saat menontonnya.

Keterkaitan dengan Masa Renaissance

       Film ini menceritakan tentang kejadian yang terjadi pada abad ke-16 yang berdekatan atau hampir bersamaan dengan dimulainya abad Renaissance. Walaupun latar tempat dalam film ini berbeda dengan tempat dimulainya Renaissance, di dalam film ini masih ada beberapa keterkaitan dengan masa renaissance. Selain kesamaan waktu kejadian, di dalam film ini juga ada beberapa arsitektur seperti patung, yang menunjukan masa Renaissance. Ada beberapa lukisan juga di dalam film ini yang merupakan lukisan aliran naturalism yang merupakan ciri lukisan pada masa Renaissance.

Kesimpulan

      Film ini cocok untuk ditonton bagi kalangan remaja dan dewasa, terutama bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah kerajaan Inggris pada abad ke-16an. Di dalam film ini memang ada beberapa hal yang merupakan kisah nyata dan hal yang merupakan pelengkap yang belum tentu benar adanya. Walaupun ada beberapa adegan dewasa, film ini masih layak untuk ditonton oleh kalangan remaja.

 

Kelompok Zwing Li (11 IPS 1)

§  Andreani S.

§  Danira A.

§  Fritz  Waldo

§  Prasetya S. P.

§  Rufin A. H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar